Selama ini, Coca-Cola dan minuman soda sejenis selalu menjadi kambing hitam untuk masalah kesehatan seperti obesitas. Siapa sangka di dalamnya terkandung zat yang dapat membantu mengatasi penyumbatan lambung, sehingga pasien tak perlu dioperasi?
Gastric phytobezoar merupakan bahan tanaman tak tercerna (misalnya selulosa) yang terjebak dalam sistem gastrointestinal, biasanya lambung. Hal ini sering terjadi pada pasien dengan pencernaan terganggu dan kurangnya pergerakan lambung. Jika tak dibuang atau dihancurkan, sumbatan tersebut dapat menyebabkan gangguan usus yang ditandai dengan sembelit, sakit perut, atau muntah.
Masalah ini bisa diatasi dengan laser atau endoskopi non bedah, atau operasi jika sudah parah. Ternyata ada cara yang lebih mudah, murah, dan enak, yakni dengan meminum Coca-Cola.
Peneliti dari sekolah kedokteran Athens University mempelajari karya-karya akademis yang dipublikasikan secara terbuka sejak 10 tahun terakhir. Karya tersebut berisi rincian 46 pasien di seluruh dunia yang mengalami gastric phytobezoar dan meminum Coca-Cola untuk mengatasinya.
Dari jumlah tersebut, 23 orang merasakan manfaat Coca-Cola dalam menghancurkan penyumbat. Sementara itu, 19 orang hanya membutuhkan perawatan non-invasive karena telah terbantu oleh minuman ini. Empat orang lagi membutuhkan operasi. Dengan demikian, angka kesuksesan Coca-Cola mencapai 91,3%.
"Coca-Cola merupakan prosedur yang murah, mudah, dan aman yang bisa dilakukan di unit endoskopi manapun," ujar peneliti.
Coca-Cola memiliki pH 2.6 karena mengandung asam karbon dan fosfat. "Mirip dengan asam lambung yang penting bagi pencernaan serat. Gelembungnya meningkatkan mekanisme pelarutan," tambah peneliti.
Kalaupun Coca-Cola tak menghancurkan penyumbat secara sempurna, minuman ini akan mengecilkan dan melunakkan phytobezoar. Jadi, lebih mudah dibuang tanpa perlu operasi. Menurut jurnal Alimentary Pharmacology and Therapeutics, Diet Coke dan Coke Zero juga berkhasiat karena bahan dasarnya sama.
Bagaimanapun juga, di luar manfaat tersebut, minuman soda dengan kadar gula tinggi seperti Coca-Cola diketahui dapat menyebabkan beragam penyakit. Mulai dari penuaan dini, osteoporosis, diabetes tipe 2, stroke dan jantung.
(Telegraph)